Selasa, 25 Januari 2011

Crop Circle

 
TEKNOLOGI - SAINS
Rabu, 26 Januari 2011 , 05:25:00

Crop circle di Dusun Rejosari, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Foto : Radar Jogja/JPNN
SLEMAN- Menindaklanjuti informasi soal lingkaran yang disebut-sebut terbentuk akibat sebagai tempat pendaratan UFO di pesawahan dusun Rejosari, Jogotirto, Berbah, kemarin (25/1), petugas dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Badan Pengawas Nuklir (Bapetan) dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) melakukan uji lapangan di lokasi setempat.

Setelah menelusuri crop circle, Kepala Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan Sri Kaloka mengaku yakin crop circle di Rejosari, Jogotirto, Berbah adalah buatan manusia. Itu ditunjukkan dengan adanya lubang di pada bagian tengah (pusat) lingkaran. Selain itu tak ditemukan bekas daun, batang, atau tanah terbakar seperti jika lokasi memang menjadi tempat pendaratan pesawat UFO. "Setelah masuk ke dalam lingkaran dan melihat lubang di tengah, kami meyakini itu buatan manusia. Kondisi padi masih utuh. Hanya ambruk seperti batang terinjak," ujarnya.

Kendati begitu, Sri Kaloka menyatakan pola-pola yang terbentuk di pesawahan itu harus dibuktikan lebih mendalam. Sementara itu petugas dari Batan dan Bapetan juga menyatakan lokasi crop circle aman dan tak ditemukan anomali (perubahan) atau keanehan."Tak ada gelombang radiasi di lokasi itu. Tak ada radioaktif beta dan alpa. Kami juga ambil tanah untuk diuji. Hasilnya mungkin besok (hari ini)," ungkap Kabid Kesehatan dan Keselamatan Batan Jogjakarta M.Yasid, usai mengambil sampel tanah di tengah sawah, kemarin (25/1). Sampel diambil dari tiga titik. Tengah crop circle, lingkar dalam, dan lingkar luar.

Kasubid Pengelolaan Limbah Batan Jogjakarta Gede Sutrisna menambahkan dari hasil penyisiran di lokasi crop circle tak ditemukan zat-zat berbahaya. "Tak ada limbah atau zat bahaya. Padi hanya ambruk dan aman dikonsumsi," terangnya.I Putu Elba dari Bagian Kesiapsiagaan Nuklir Bapeten menyatakan pantaun kormik menunjukkan hal wajar. "Semuanya normal dan murni tidak ditemukan radiasi. Hasil pemeriksaan kosmiknya 0,1 micro SV. Sedang kadar maksimal 1 mili SV," jelasnya. Selain tanah, imbuh Elba, pengecekan juga dilakukan pada dahan padi yang roboh. (yog)